Tingginya angka penderita gangguan jiwa berjalan beriringan dengan sejumlah kasus bunuh diri sementara untuk jumlah populasi yang dimiliki, Indonesia sangat kekurangan praktisi kesehatan mental.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pakar diagnosa dan penanganan awal penderita mental illness menggunakan bot telegram sebagai media konsultasi.
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui study literatur dan interview atau wawancara dengan pakar. Pengujian sistem menggunakan black box dan User Acceptance Testing.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa solusi yang dibuat dalam sistem sudah sesuai untuk pengguna. Berdasarkan hasil analisa kuesioner yang diperoleh, rata-rata tingkat penerimaan terhadap aplikasi yaitu 81%. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa aplikasi telah berhasil menjalankan fungsi-fungsi yang diinginkan.