Buku ini mendiskusikan kajian tentang pendidikan secara deduktif. Dimulai dengan bahasan pendidikan secara global menuju kepada bahasan pendidikan dalam konteks nasional. Bahasan pendidikan secara global mencakup hakikat pendidikan, pendidikan sebagai sistem, aliran-aliran pendidikan mulai dari developmentalisme, progresivisme, esensialisme hingga perennialisme, dengan tokoh-tokohnya yang sangat mendunia mulai dari Johan Heinrich Pestalozzi, Friedrich Wilhelm August Froebel, Francis Wayland Parker, John Dewey, William Chandler Bagley, hingga Robert Maynard Hutchins.

Setelah memahami prinsip-prinsip dasar pendidikan secara umum dengan baik, selanjutnya pembaca akan disajikan dengan fenomena pendidikan nasional Indonesia, yang dibahas secara kronologis dimulai dengan pendidikan nasional zaman Hindu-Budha-Islam, dilanjutkan dengan pendidikan nasionalmasa kolonial Belanda dan Jepang, kemudian perkembangan pendidikan nasionalera orde lama, orde baru, hingga orde reformasi yang masing-masing orde ditandai dengan kelahiran Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS), yaitu UU Nomor 12 Tahun 1954, UU Nomor 2 Tahun 1989, dan UU Nomor 20 Tahun 2003. Tokoh-tokoh revolusioner pendidikan nasional seperti K. H. A. Dahlan, K. H. Hasyim Asy’ari. R. A. Kartini, Ki Hajar Dewantara, dan Moh. Syafe’i tentu saja tak ketinggalan masuk dalam pembahasan karena kontribusi mereka terhadap bangsa dan negara yang sangat besar. Sebagai puncak bahasan, dijelaskan peran strategis pendidikan terhadap pembangunan nasional dan diakhiri dengan bahasan tentang keharusan pendidikan seumur hidup untuk setiap orang dari setiap kalangan karena tuntutan perkembangan zaman.

Buku ini tidak hanya bacaan untuk dosen dan mahasiswa, tetapi juga orang tua dan masyarakat umum karena sejatinya setiap individu mempunyai peran penting dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas untuk generasi masa depan, baik secara informal dalam keluarga, nonformal dalam masyarakat, maupun formal dalam lembaga pendidikan.