Masalah yang dialami siswa SMK Negeri 3 Bantaeng yaitu masih ada siswa yang belum bisa membedakan warna hal ini disebabkan siswa tersebut mengalami kelainan mata sejak lahir sehingga siswa harus menggunakan kacamata. Menurut salah seorang guru di SMK Negeri 3 Bantaeng tes buta warna merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan setiap pelajar sehingga mudah diketahui apakah siswa tersebut memiliki buta warna atau tidak, biasanya tes buta warna yang sering dilakukan yaitu tes ishihara secara manual.
Penelitian ini bertujuan merancang aplikasi tes buta warna yang dapat membantu siswa SMKN 3 Bantaeng dalam melakukan tes buta warna secara online dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.
Data ini diperoleh melalui (1) Penelitian Lapangan (2) Studi Pustaka (3) Wawancara. Data fianalisis dengan menggunakan script pemrograman PHP dan data MySQL.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 146 siswa SMK Negeri 3 Bantaeng tahun ajaran 2020/2021 yang menjadi sampel dalam penelitian ini ialah 36 sampel terdiri atas 5 jurusan yaitu jurusan Teknik Listrik sebanyak 30 orang, jurusan Keperawatan 30 orang, jurusan Teknik Otomotif sebanyak 32 orang, jurusan Farmasi sebanyak 31 orang, serta jurusan Teknik Bangunan 23 orang, sehingga dari hasil tes yang dilakukan oleh siswa dari 5 jurusan berbeda tersebut didapatkan 7 orang (7%) siswa menderita buta warna parsial dan 193 orang (1,93%) siswa yang tidak menderita buta warna dari hasil yang didapatkan bahwa 95% perancangan aplikasi tes buta warna mampu digunakan dalam melakukan tes khususnya pada SMKN 3 Bantaeng.